Penyakit

Ayo Kenali Tuberkulosis!

Ditulis oleh apt. Maryam Hasymia I., S. Farm
18 Apr 2024
Thumbnail Ayo Kenali Tuberkulosis!
Sumber: Ilustrasi pasien sakit Tuberkulosis (TB) (Pexels.com/Vlada Karpovich)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pasien pengidap Tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia. Data statistik per-tahun 2021 menunjukkan bahwa perkiraan kasus TB di Indonesia mencapai 969.000 kasus. Penting bagi kita semua, khususnya pasien TB dan orang terdekat pasien, untuk mengetahui hal-hal krusial mulai dari epidemiologi, gejala, faktor risiko, tujuan pengobatan TB, hingga tantangan pengobatan TB. Yuk, kenali TB lebih jauh!


Epidemiologis TB di Indonesia

Secara global, per-tahun 2021 TBC menempati peringkat ke-2 sebagai penyakit infeksi penyebab kematian tertinggi di dunia. Bahkan, berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh WHO, Indonesia menempati peringkat tiga besar sebagai negara dengan kontribusi tertinggi angka kejadian TBC sedunia selama periode 2020-2021.

Menurut Kemenkes RI, per-tahun 2018 jumlah kasus TBC mencapai 319 kasus insidens per 100 ribu penduduk, dan angka kematian sebesar 35 orang per 100 ribu penduduk. Tentunya data ini menjadi indikator bagi warga Indonesia untuk lebih sadar akan pentingnya pencegahan dan informasi penting lainnya seputar TB.


Gejala TB

TB adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar melalui udara. Berikut adalah gejala yang mungkin dialami seseorang ketika positif terkena TB:

  • Batuk berdahak lebih dari 2 minggu
  • Batuk mengeluarkan darah
  • Berat badan yang berkurang dan tidak ada nafsu makan
  • Keringat yang keluar pada malam hari meskipun tidak beraktivitas
  • Napas yang sesak serta sakit pada dada
  • Demam meriang yang terus-menerus

Pada pasien anak, gejala TB dapat berupa:

  • Batuk lebih dari 2 minggu
  • Demam lebih dari 2 minggu
  • Berat badan yang turun atau tidak naik selama 2 bulan
  • Lesu selama 2 minggu
  • Gejala terus terasa walaupun sudah diberikan obat

Jika beberapa dari gejala tersebut dialami oleh kamu atau orang terdekatmu, segeralah ke dokter!


Faktor Risiko TB

Pada kenyataannya, terdapat beberapa kelompok orang yamg memiliki risiko lebih besar terkena TB dibandingkan yang lain, di antaranya adalah:

  • anak berusia kurang dari 5 tahun
  • lansia,
  • orang yang kontak erat dengan pasien TB aktif-infeksius,
  • orang dengan HIV,
  • perokok,
  • pengonsumsi alkohol tinggi.

Jika kamu merupakan bagian dari kategori kelompok tersebut, maka kamu haris lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan daya tubuhmu,


Apa tujuan dari pengobatan TB?

Pengobatan TB tentu saja untuk menyembuhkan pasien dari sakit TB, tetapi pengobatan TB juga mempunyai tujuan lain, yaitu:

  • mencegah efek panjang bahkan kematian karena sakit TB.
  • mencegah pasien terkena penyakit TB kembali,
  • mengurangi tingkat penularan sakit TB ke orang lain,
  • mencegah agar pasien TB tidak kebal terhadap obat TB.

Ternyata, pengobatan TB bukanlah sekadar pengobatan biasa, ya. Ada banyak tujuan dan manfaat yang banyak dari pengobatan TB untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat luas.


Tantangan penangan TB di Indonesia

Dilakukan sebuah penelitian pada tahun 2022 (Pradipta dkk, 2022) untuk mengetahui tantangan yang selama ini dihadapi ketika berbagai pihak melakukan program pembasmian TB di Indonesia.  Penelitian tersebut menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis hambatan dalam pengobatan dan pemantauan terapi TB, antara lain:

  1. Pengobatan TB yang terlambat
  2. Lemahnya pemantauan pengobatan TB
  3. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan TB
  4. Efek samping pengobatan

Setelah mengenal TB lebih dalam, semoga kita semua jadi lebih bajak dalam menyikapi penyakit satu ini. Pengobatan sedini mungkin terhadap penyakit TB akan mempercepat kesembuhan pasien TB. Jadi jangan takut untuk berobat, ya!

Jika kamu adalah pasien TB dan mengalami kendala ketika mengonsumsi obat TB, ingat! Kamu bisa  selalu berkonsultasi ke apoteker. Apoteker juga akan memberikan tips trik dan nasihat seputar obat TB yang kamu atau orang terdekatmu konsumsi. Yuk kita sama-sama saling melindungi orang yang kita sayang dan jangan lupa untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat!

Ditinjau oleh:

Adham Rizki Ananda, S. Farm & apt. Sofa Dewi Alfian, MKM, Ph.D. (Kepala Editor)


Referensi

  • Pradipta IS, Idrus LR, Probandari A, Puspitasari IM, Santoso P, Alffenaar J-WC and Hak E. 2022. Barriers to Optimal Tuberculosis Treatment Services at Community Health Centers: A Qualitative Study From a High Prevalent Tuberculosis Country. Front. Pharmacol. 13:857783. doi:10.3389/fphar.2022.857783
  • Kemenkes RI. 2022. Dashboar TB Indonesia. Available at: https://tbindonesia.or.id/pustaka-tbc/dashboard/  [Accessed: 05 Januari 2023]
  • Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor Hk.01.07/Menkes/755/2019 . Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis
  • World Health Organization. 2022. Global Tuberculosis reports. Availabe at: https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports [Accessed: 05 Januari 2023]
  • NHS. 2022. Overview Tuberculosis (TB). available at: https://www.nhs.uk/conditions/tuberculosis-tb/. [Accessed: 2 Januari 2023].