Obat

Kandungan Rhodamin B dalam Kosmetik: Korbankan Kesehatan Demi Kecantikan

Ditulis oleh Ellen Nathania Yunita
24 Nov 2024 12:33
Thumbnail Kandungan Rhodamin B dalam Kosmetik: Korbankan Kesehatan Demi Kecantikan
Sumber: https://www.glossy.co/wp-content/uploads/sites/4/2021/04/AdobeStock_386316827.jpeg?w=1140&h=600&crop=1

Penggunaan kosmetik telah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari bagi hampir seluruh wanita di dunia. Kosmetik estetik atau lebih umum disebut make up dapat meningkatkan kepercayaan diri pemakainya. Sayangnya, masih ditemukan kosmetik mengandung bahan kimia berbahaya salah satunya adalah rhodamin B. Sepanjang 2021 hingga 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukkan 16 produk kosmetik mengandung pewarna Rhodamin B beredar di pasaran. Temuan ini mencakup berbagai jenis kosmetik seperti lipstick, eyeshadow, hingga blush on (Harsono, 2022). Pelarangan penggunaan zat berbahaya dalam kosmetik telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan (PerMenKes) No.239/ MenKes/ Per/V/1985 yang memuat daftar 30 zat pewarna berbahaya termasuk rhodamin B (Depkes RI, 1985). 

Rhodamin B merupakan pewarna sintetik yang digunakan dalam industri percetakan, tekstil, kaca, dan plastik untuk memberi warna merah. Penambahan rhodamin B ditujukan untuk memberikan warna lebih pekat pada produk kosmetik (Chiang, 2011). Selain itu, penggunaan bahan pewarna berbahaya ini juga lebih ekonomis sehingga penjual dapat meningkatkan profit (Rachmawati, 2014). Penggunaan kosmetik mengandung rhodamin B dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada tubuh. Artikel ini akan membahas berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul akibat penggunaan kosmetik mengandung rhodamin B.

1. Mata

Kosmetik yang diaplikasikan langsung pada mata seperti eyeshadow memungkinkan partikel kosmetik masuk ke dalam mata. kontak rhodamin B pada mata dapat menyebabkan iritasi mata yang ditandai dengan mata kemerahan dan edema atau pembengkakan akibat penumpukkan cairan pada lapisan kulit (Rukmana et al., 2013). Paparan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan (HSA, 2023).

2. Kulit

Kontak rhodamin B pada kulit dapat terjadi pada penggunaan kosmetik jenis blush on atau perona pipi. Kontak pada kulit dapat menyebabkan iritasi, bercak merah dan kulit mengelupas (Rukmana et al., 2013). Paparan rhodamin B dalam jangka panjang dapat menyebabkan abnormalitas pada sel kulit yang dapat menyebabkan kanker (Wang et al., 2007). 

3. Bibir dan Sistem Pencernaan

Penggunaan lipstick mengandung rhodamin B pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, kering, gatal, hingga terkelupas. Jika tertelan, rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran cerna disertai mual, muntah, dan diare. Paparan rhodamin B jumlah besar dalam waktu singkat dapat menimbulkan gejala keracunan yang ditandai dengan urin berwarna merah (Rukmana et al., 2013).

Untuk menghindari dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan, kenali ciri-ciri kosmetik mengandung bahan pewarna berbahaya:

  • Warna cerah mengkilap dan lebih mencolok, 
  • Warna terlihat tidak homogen (rata) seperti adanya gumpalan warna pada produk, 
  • Kemasan produk tidak mencantumkan kode, label, merek, informasi kandungannya, atau keterangan lengkap lainnya 

(Rachmawati, 2014)

Selain itu, untuk memastikan kosmetik yang digunakan aman cek nomor registrasi kosmetik pada website https://cekbpom.pom.go.id/. 

Artikel direview oleh Apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, S.Farm

Refrensi 

  • C. Wang, A. Masi, and L. Fernandez, “On-line micellar-enhanced spectrofluorimetric determination of rhodamine dye in cosmetics,” Talanta, Nov. 2007, doi: 10.1016/j.talanta.2007.10.041.
  • Chiang, T., dkk. (2011): Trace Determination of Rhodamine B and Rhodamine 6G Dyes in Aqueous Samples by Solid-phase Extraction and High-performance Liquid Chromatography Couple with Fluorescence Detection. Department of Chemistry, National Central University, Chung-Li 320. Taiwan.
  • Depkes RI. (1985): Permenkes RI No. 239/Menkes/Per/1985 tentang zat Warna Tertentu yang dinyatakan sebagai bahan Berbahaya, Jakarta.
  • Harsono, Fitri H. (2022). Daftar 16 Produk Kosmetik dengan Bahan Berbahaya Temuan BPOM pada 2021-2022. Tersedia daring pada: https://www.liputan6.com/health/read/5097379/daftar-16-produk-kosmetik-dengan-bahan-berbahaya-temuan-bpom-pada-2021-2022?page=4 [Diakses 22 Feb. 2024].
  • HSA. (2023). HSA updates on products found overseas that contain potent ingredients (September 2023). Tersedia daring pada: https://www.hsa.gov.sg/announcements/safety-alert/hsa-updates-on-products-found-overseas-that-contain-potent-ingredients-(september-2023)#:~:text=Rhodamine%20B [Diakses 23 Feb. 2024].
  • Rachmawati, W. (2014). Identifikasi zat warna rhodamin B pada kosmetik pemerah pipi dan eye shadow dengan metode KLT dan KCKT. Jurnal Farmasi Galenika, 1(02).
  • Rukmana, Winda, et al. (2014). Analisa Zat Pewarna Rhodamin B pada Lipstik dan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013. Lingkungan dan Keselamatan Kerja, vol. 3, no. 2.




Komentar

Belum ada komentar