Kenali Gejala Kaki Diabetes dan Cara Pencegahannya
Diabetes masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Jumlah penderita diabetes dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021. Jumlah penderita diabetes di Indonesia berjumlah 19,47 juta jiwa dengan prevalensi sebesar 10,6%. Hal ini membawa indonesia menempati posisi ke-5 sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi secara global (Pahlevi, 2021).
Kadar gula darah yang tinggi pada pasien dengan diabetes dapat menyebabkan gangguan pada organ lain. Salah satu komplikasi pada penderita diabetes adalah kaki diabetes. Diperkirakan sekitar 15% hingga 25% pasien diabetes mengalami kaki diabetes (Delagado, 2018). Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) kaki diabetes merupakan luka kronik pada bagian bawah pergelangan kaki pada pasien diabetes. Kaki diabetes dapat meningkatkan risiko kematian dan amputasi serta mengurangi kualitas hidup pasien (Perkeni, 2022). Gejala yang dapat dialami pasien dengan kaki diabetes antara lain:
- Kulit kering, bersisik, pecah-pecah, dan kaku
- Rambut pada kaki menipis
- Perubahan bentuk dan warna kuku seperti kuku menebal, rapuh dan kuku tumbuh ke dalam
- Terdapat mata ikan atau clavus terutama pada bagian telapak kaki
- Perubahan bentuk jari, telapak kaki, dan tulang kaki menonjol
- Kaki mati rasa, kesemutan, atau tidak peka terhadap rasa nyeri
- Rasa dingin pada kaki
- Perubahan warna kulit kaki seperti kemerahan, kebiruan, atau kehitaman
Segera periksakan pada dokter jika merasakan gejala-gejala tersebut (Perkeni, 2021).
Berbeda dari luka pada orang tanpa diabetes, luka kecil pada kaki penderita diabetes dapat berkembang dengan cepat menjadi luka yang lebih besar dan parah sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan potensi pembentukan luka pada kaki pasien diabetes yaitu kerusakan saraf dan penurunan aliran darah. Kerusakan saraf pada kaki dapat menyebabkan penurunan kepekaan terhadap rasa sakit. Akibatnya, penderita tidak menyadari kakinya terluka. Diabetes dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri sehingga terjadi penurunan aliran darah menuju kaki. Hal ini menyebabkan aliran nutrisi yang diperlukan oleh jaringan kaki berkurang sehingga luka pada kaki diabetes lebih sulit disembuhkan. (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Untuk mencegah pembentukan luka pada kaki diabetes, Perkeni merekomendasikan untuk melakukan langkah-langkah berikut:
- Hindari berjalan tanpa menggunakan alas kaki baik di dalam maupun luar ruangan
- Selalu gunakan kaos kaki sebelum memakai sepatu
- Tidak disarankan menggunakan zat kimia ataupun plester untuk menghilangkan mata ikan, konsultasikan pada tenaga kesehatan terlebih dahulu.
- Lakukan pemeriksaan pada bagian dalam sepatu. Hindari menggunakan sepatu yang ketat atau bertepi tajam
- Gunakan minyak dan krim pelembab pada bagian kulit yang kering namun hindari penggunaan pada sela jari kaki.
- Ganti kaos kaki setiap hari
- Hindari kaus kaki yang ketat atau terlalu panjang
- Potong kuku kaki secara tegak lurus
- Periksakan kaki secara teratur pada tenaga kesehatan
- Jaga kebersihan kaki
(PERKENI, 2021).
Selain hal-hal tersebut, pasien harus menjaga kadar gula darah serta mengurangi kebiasaan merokok untuk menghindari kaki diabetes (Oliver dan Mutluoglu, 2023).
Artikel direview oleh Apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, S.Farm
Referensi
- Kementerian Kesehatan RI. (2018). Mengapa Diabetes yang tidak terkontrol berpotensi menyebabkan amputasi kaki ? Tersedia daring pada: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/mengapa-diabetes-yang-tidak-terkontrol-berpotensi-menyebabkan-amputasi-kaki [Diakses 19 September 2023].
- Martínez Delgado M. M. (2018). Clinical case: complicated diabetic foot ulcer. Revista espanola de sanidad penitenciaria, 20(3), 121–124.
- Oliver TI, Mutluoglu M. Diabetic Foot Ulcer. Tersedia daring pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537328/ [Diakses 19 September 2023].
- Pahlevi, R. (2021). Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Terbesar Kelima di Dunia. Tersedia daring pada: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/22/jumlah-penderita-diabetes-indonesia-terbesar-kelima-di-dunia [Diakses 19 September 2023].
- Perkeni. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan DIabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2021. Jakarta: PB Perkeni.
ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL POPULER
-
Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya
20 Feb 2024 16:28
-
Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah
21 Mar 2023 18:25
-
Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?
20 Feb 2024 16:28
-
Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy
5 Sep 2023 11:55
Komentar
Belum ada komentar