Kandungan Tablet Tambah Darah untuk Cegah Anemia
Anemia dan Kekurangan energi kronis (KEK) masih menjadi permasalah gizi yang sering dialami remaja putri di Indonesia. KEK merupakan kondisi ketika asupan energi tidak mencukupi kebutuhan energi yang diperlukan dalam periode bulanan hingga tahunan (Norgan, 2024). Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan asupan gizi seperti kalori dan protein yang berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi KEK pada remaja putri dapat meningkatkan risiko anemia hingga 5,21 kali dibanding individu tanpa KEK (Nancy et al., 2024).
Anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah tidak mencukupi sehingga pasokan darah kaya oksigen menuju jaringan tubuh menurun (WHO, 2019). Gejala anemia populer disingkat dengan 5L yaitu lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai. Dalam jangka pendek anemia dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan menurunkan kemampuan belajar serta produktivitas penderita. Sementara dalam jangka panjang, anemia yang berlangsung hingga masa kehamilan dapat meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga gangguan tumbuh kembang anak seperti stunting (Kemenkes, 2022).
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, tercatat sebanyak 32% remaja usia 15–24 tahun menderita anemia (Kemkes, 2019). Dibanding remaja pria, remaja putri sepuluh kali lebih berisiko mengalami anemia (Proverawati, 2011). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti menstruasi yang menyebabkan kehilangan 30–40 mL setiap bulannya, pertumbuhan yang pesat sehingga keperluan zat gizi meningkat, kurangnya asupan makanan harian yang bergizi, serta melakukan diet tanpa memperhatikan asupan zat besi (Holland, 2018; Giyanti, 2016).
Anemia pada remaja putri dapat dicegah dengan pemenuhan kebutuhan gizi, aktivitas fisik, serta konsumsi tablet tambah darah (TTD) setiap minggunya (Kemenkes, 2022). TTD merupakan suplemen mengandung zat yang diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin. Apa saja kandungan dalam TTD yang dapat membantu mencegah anemia?
Zat besi
Zat besi merupakan komponen esensial yang diperlukan tubuh. Sekitar 70% zat besi dalam tubuh terakumulasi pada sel darah merah. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin. Hemoglobin merupakan komponen sel darah merah yang berperan membawa oksigen dari paru-paru menuju seluruh tubuh (UCSF Health, 2019). Remaja putri usia 14–18 tahun memerlukan sebanyak 15 mg zat besi per hari sementara pada wanita usia 19–50 tahun kebutuhan zat besi meningkat menjadi 18 mg per hari (NIH, 2015).
Asam folat
Asam folat atau vitamin B9 berperan dalam pematangan sel darah merah. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik dimana ukuran sel darah merah membesar dan berbentuk tidak normal. Akibatnya, produksi sel darah merah oleh sumsum tulang belakang menurun serta sel darah merah yang dihasilkan lebih cepat mengalami kematian (Hariz dan Bhattacharya, 2023). Pada orang dewasa, diperlukan sebanyak 400 mcg asam folat per hari (Merrell dan McMurry, 2023).
Setiap tabletnya, TTD mengandung ferrous fumarate (zat besi) sebanyak 60 mg dan asam folat sebanyak 400 mcg. Untuk mencegah anemia, remaja putri dianjurkan untuk mengkonsumsi TTD 1 tablet per minggu. Selain itu, penting untuk memperhatikan kecukupan gizi yang dikonsumsi pada remaja putri agar terhindar dari anemia (Kemenkes, 2014).
Artikel direview oleh apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, S.Farm.
Referensi
- Giyanti, Fitri. 2016. Pengaruh Pemberian Tablet Fe terhadap kenaikan Kadar Hemoglobin Remaja Putri dengan Anemia di SMK Negeri 1 Ponjong Gunung Kidul. STIKes Aisyiyah Yogyakarta
- Hariz, Anis dan Bhattacharya, P.T. (2023). Megaloblastic Anemia. Tersedia daring pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537254/#:~:text=Megaloblastic%20anemia%20(MA)%20encompasses%20a,synthesis%2C%20which%20inhibits%20nuclear%20division. [Diakses pada 30 Juli 2024].
- Holland, K. (2018). How Much Blood Do You Lose on Your Period? Tersedia daring pada: https://www.healthline.com/health/how-much-blood-do-you-lose-on-your-period#:~:text=It's%20widely%20accepted%20that%20the,milliliters%2C%20or%20about%204%20tablespoons. [Diakses pada 29 Juli 2024].
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil Kesehatan Indonesia.
- Kementrian Kesehatan RI. (2024). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Tersedia daring pada: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3149/faktor-yang-mempengaruhi-status-anemia-remaja-apa-saja [Diakses pada 1 Aug. 2024].
- Kemkes.go.id. (2022). Remaja Bebas Anemia: Konsentrasi Belajar Meningkat, Bebas Prestasi. Tersedia daring pada: https://ayosehat.kemkes.go.id/remaja-bebas-anemia-konsentrasi-belajar-meningkat-bebas-prestasi [Diakses pada 29 Juli 2024].
- Merrell, B.J. and McMurry, J.P. (2023). Folic Acid. Tersedia daring pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554487/ [Diakses pada 30 Juli 2024].
- Nancy S.H Malonda, Yulianty Sanggelorang, Sulaemana Engkeng, Vindhy Daslety, Majesty Wowiling and Tesalonika Ondang (2024). The Relationship between Chronic Energy Deficiency and the Incidence of Anemia in Female Adolescent in Stunting Locus Areas. Journal of Maternal and Child Health. Vol. 9 (2), pp.152–162. doi:https://doi.org/10.26911/thejmch.2024.09.02.03.
- Nih.gov. (2015). Office of Dietary Supplements - Iron. Tersedia daring pada: https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-HealthProfessional/ [Diakses pada 30 Juli 2024].
- Norgan, N. G. (2024). Chronic energy deficiency and the effects of energy supplementation. Tersedia daring pada: https://archive.unu.edu/unupress/food2/UID08E/UID08E09.HTM#:~:text=Chronic%20energy%20deficiency%20(CED)%20refers,of%20several%20months%20or%20years. [Diakses pada 29 Juli 2024].
- Proverawati. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.
- UCSF Health. (2019). Hemoglobin and Functions of Iron. Tersedia daring pada: https://www.ucsfhealth.org/education/hemoglobin-and-functions-of-iron#:~:text=Iron%20is%20an%20%20essential%20element,the%20lungs%20to%20the%20tissues. [Diakses pada 30 Juli 2024].
- World Health Organization. (2019). Anaemia. Tersedia daring pada: https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1 [Diakses pada 30 Juli 2024].
ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL POPULER
-
Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya
20 Feb 2024 16:28
-
Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah
21 Mar 2023 18:25
-
Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?
20 Feb 2024 16:28
-
Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy
5 Sep 2023 11:55
Komentar
Belum ada komentar