Skor Risiko Framingham sebagai Alat Prediksi Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD)
Sindrom metabolik didefinisikan sebagai sekelompok kondisi metabolik yang terdiri dari hipertensi, obesitas, dan hiperglikemia. Obesitas sentral adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum di seluruh dunia (Grundy et al, 2004). Penyakit ini memiliki hubungan yang kuat dengan risiko kejadian kardiovaskular. Diperkirakan bahwa pria dengan sindrom metabolik memiliki kemungkinan 2-3 kali lebih besar untuk mengalami penyakit kardiovaskular (CVD; cardiovascular diseases) dibandingkan mereka yang tidak memiliki sindrom metabolik (Pezeshkian et al, 2011). Secara keseluruhan, sindrom metabolik dikaitkan dengan peningkatan dua kali lipat risiko CVD, tingkat kematian akibat CVD, stroke, dan peningkatan risiko semua penyebab kematian sebesar 1,5 kali lipat (Sharifi et al, 2017). Faktanya, penyakit arteri koroner (CAD; coronary artery diseases) adalah salah satu penyebab utama kematian di negara maju, sementara penyakit ini memiliki epidemi yang meluas di negara berkembang (Mirinazhad et al, 2014).
Skor risiko Framingham (FRS) adalah alat yang disederhanakan dan umum untuk penilaian tingkat risiko CAD selama 10 tahun (Wannamethee et al, 2005; UK-CAB, 2020). FRS mempertimbangkan enam faktor risiko koroner, di antaranya usia, jenis kelamin, kolesterol total, kolesterol HDL, kebiasaan merokok, dan tekanan darah sistolik (Sohn et al, 2012). FRS adalah metode yang paling dapat diterapkan untuk memprediksi peluang seseorang terkena penyakit kardiovaskular (CVD) dalam jangka panjang. Skor risiko ini memberikan indikasi kemungkinan manfaat pencegahan sehingga FRS dapat berguna baik untuk pasien maupun dokter dalam memutuskan modifikasi gaya hidup dan perawatan medis preventif yang tepat dan untuk edukasi pasien dengan mengidentifikasi pria dan wanita dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular di masa mendatang (Yousefzadeh et al, 2015). Karena sindrom metabolik adalah kumpulan lengkap faktor risiko metabolik kejadian kardiovaskular termasuk resistensi insulin, obesitas sentral, diabetes melitus, dan hiperlipidemia, prediksi risiko penyakit kardiovaskular pada pasien menjadi sangat perlu untuk dilakukan (Farhangi et al, 2017).
Skor Risiko Framingham digunakan untuk klasifikasi orang dengan risiko CVD agar dapat dilakukan pencegahan primer. Individu dengan skor <10% termasuk ke dalam orang dengan risiko rendah penyakit kardiovaskular, skor risiko Framingham 10-20% termasuk cukup tinggi, dan skor >20% berisiko tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular. Orang dengan CVD atau diabetes harus menjalani terapi dengan sasaran LDL <100 mg/dl (Cardiasearch, 2012; Wilson, 2023).
FRS berasal dari Framingham Heart Study (FHS) yang terkenal yang telah memberikan wawasan berharga tentang prediksi risiko CAD (penyakit arteri koroner) (Ralph et al, 2008). FRS didasarkan pada pengalaman klinis dan kejadian koroner dari 5.209 pria dan wanita (usia 28-62 tahun) yang diikuti sejak 1948 dan telah memandu pelaksanaan kardiologi preventif selama setengah abad (Cardiasearch, 2012).
Keterbatasan utama Skor Risiko Framingham adalah perkiraan risiko pengembangan CAD hanya dalam periode 10 tahun. Di antara individu muda, ada perbedaan mencolok antara risiko 10 tahun dan risiko seumur hidup di FHS. Misalnya, seorang pria berusia 50 tahun dengan risiko terendah memiliki risiko 10 tahun hanya 4% tetapi risiko seumur hidup 50%. Penelitian di Amerika telah memperkirakan bahwa hanya 3% dari populasi AS akan diklasifikasikan sebagai setara risiko CAD dan karena itu memenuhi syarat untuk terapi lipid intensif. Dengan demikian, Skor Risiko Framingham mungkin tidak mengidentifikasi subjek dengan jangka pendek rendah tetapi risiko seumur hidup tinggi untuk CAD (Lloyd-Jones et al, 2004).
Artikel direview oleh apt. Neily Zakiyah, M.Sc., Ph.D.
Referensi
- Cardiasearch. 2012. The Framingham risk score. Available at [https://cadiresearch.org/topic/risk-stratification/the-framingham-risk-score](https://cadiresearch.org/topic/risk-stratification/the-framingham-risk-score). [Diakses pada 14 Januari 2023].
- Farhangi MM, Jahangiry L, Mirinazhad MM, Shojaeezade D, Montazeri A, Yaghoubi A. 2017. A web-based interactive lifestyle modification program improves lipid profile and serum adiponectin concentrations in patients with metabolic syndrome: the “Red Ruby” study. Int J Diab Develop Ctrs. Vol. 37(1): 21–30.
- Ralph BD, Ramachandran SV, Michael JP, Philip AW, Mark C, Joseph MM, and William BK. 2008. General cardiovascular risk profile for use in primary care: the Framingham Heart Study. Circulation. Vol. 117(6): 743-53.
- Grundy SM, Brewer HB, Cleeman JI, Smith SC, Lenfant C. 2004. Definition of metabolic syndrome: report of the National Heart, Lung, and Blood Institute/American Heart Association conference on scientific issues related to definition. Circulation. Vol. 109(3): 433–438.
- Lloyd-Jones DM, Wilson PW, Larson MG, et al. 2004. Framingham risk score and prediction of lifetime risk for coronary heart disease. Am J Cardiol. Vol. 94(1): 20-24.
- Mirinazhad MM, Farhangi MM, Jahangiri L, Yaghoubi A. 2014. Serum adiponectin concentrations in relation to lipid profile, anthropometric variables and insulin resistance in patients with metabolic syndrome. Mal J Nutr. Vol. 20(3): 283–290.
- Pezeshkian M, Darbin A, Rashidi MR, Vatankhah A, Golmohammadi Z, Afrasiabi A, et al. 2011. The effect of atherogenic diet with or without enzyme inhibitors on the incidence and progress of atherosclerosis in rabbits. J Cardiovasc Thorac Res. Vol. 3(1): 7–10.
- Sharifi MH, Eftekhari MH, Ostovan MA, Rezaianazadeh A. 2017. Effects of a therapeutic lifestyle change diet and supplementation with Q10 plus L-carnitine on quality of life in patients with myocardial infarction: a randomized clinical trial. J Cardiovasc Thorac Res. Vol. 9(1): 21–28.
- Sohn C, Kim J, Bae W. 2012. The framingham risk score, diet, and inflammatory markers in Korean men with metabolic syndrome. Nutr Res Pract. Vol. 6(3): 246–53.
- UK-CAB. 2020. Cardiovascular health and Framingham risk score. Available at [https://ukcab.net/resources/factsheets/framingham/](https://ukcab.net/resources/factsheets/framingham/). [Diakses pada 14 Januari 2023].
- Wannamethee SG, Shaper AG, Lennon L, Morris RW. 2005. Metabolic syndrome vs Framingham Risk Score for prediction of coronary heart disease, stroke, and type 2 diabetes mellitus. Archives Intern Med. Vol. 165(22): 2644–2650.
- Wilson PWF. 2023. Framingham Risk Score for Hard Coronary Heart Disease. Available at [https://www.mdcalc.com/calc/38/framingham-risk-score-hard-coronary-heart-disease](https://www.mdcalc.com/calc/38/framingham-risk-score-hard-coronary-heart-disease). [Diakses pada 14 Januari 2023].
- Yousefzadeh G, Shokoohi M, Najafipour H, Shadkamfarokhi M. 2015. Applying the Framingham risk score for prediction of metabolic syndrome: The Kerman Coronary Artery Disease Risk Study, Iran. ARYA atherosclerosis. Vol. 11(3): 179–185.
ARTIKEL POPULER
-
Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya
20 Feb 2024 16:28
-
Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah
21 Mar 2023 18:25
-
Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?
20 Feb 2024 16:28
-
Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy
5 Sep 2023 11:55
Komentar
Belum ada komentar