Hati-Hati Bahaya Merkuri dalam Krim Pemutih

Memiliki kulit putih dan cerah adalah dambaan setiap orang baik perempuan maupun laki-laki, dan kini telah menjadi fenomena global yang didorong oleh persepsi bahwa kulit cerah adalah standar kecantikan yang diinginkan. Oleh karena itu, banyak orang yang berusaha untuk menjaga atau memperbaiki kesehatan kulitnya, sehingga terlihat lebih menarik. Salah satu sediaan kosmetik yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama oleh kaum wanita adalah produk pemutih wajah. Terkadang produsen yang tidak bertanggung jawab menambahkan merkuri sebagai bahan pemutih kulit. Merkuri, yang sering kali dijumpai dalam konsentrasi tinggi dalam krim pemutih ilegal, merupakan logam berbahaya dan berdampak serius pada kesehatan1.
Bagaimana merkuri bekerja?
Merkuri (Hg) termasuk logam berat berbahaya yang dapat menjadi racun bahkan dalam konsentrasi kecil, digunakan karena kemampuannya menghambat produksi melanin pada permukaan kulit, menjadikannya bahan aktif dalam produk pemutih kulit2. Merkuri memiliki kemampuan membuat warna kulit lebih cepat putih dibandingkan dengan bahan aktif pemutih alami. Merkuri bekerja dengan menghambat aktivitas enzim tirosin. Enzim tirosin, bersama dengan melanosit, berperan penting dalam produksi pigmen melanin3. Kulit gelap memiliki pigmen melanin yang lebih tinggi dibandingkan dengan kulit kuning kecoklatan. Melanin berfungsi untuk memberikan rona cokelat pada kulit. Oleh karena itu, bila proses ini dihambat, maka melanin tidak akan terbentuk. Akibatnya, banyak bahan aktif dalam produk pemutih kulit bertujuan untuk mengurangi sel melanosit yang berperan pada produksi melanin.
Bahaya, tapi masih marak?
Sebenarnya larangan penggunaan merkuri dan turunannya dalam kosmetik telah diatur pada Peraturan Kepala BPOM No. 23 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik. Meskipun demikian, penggunaan merkuri khususnya pada produk pemutih kulit masih banyak ditemukan4. Selama periode pengawasan 2022-2023, BPOM telah menemukan 135 produk kecantikan yang mengandung merkuri. Diantaranya bahkan memiliki izin edar yang kemudian dibatalkan setelah ada penemuan ini5.
Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa paparan merkuri dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan bila terkena sinar matahari, serta potensi kerusakan pada sistem saraf, paru-paru, ginjal, dan bahkan meningkatkan risiko kanker kulit6.
Untuk menghindari dampak tersebut, sebaiknya pilih produk pencerah yang memiliki izin edar dan diproduksi sesuai standar BPOM, yaitu memenuhi cara pembuatan kosmetik yang baik. Pencerah kulit dengan zat aktif yang aman juga dapat menjadi pilihan, contohnya vitamin C, vitamin B3 (niacinamide), sari daun murbei, provitamin B3, dan sari bengkoang7.
Artikel direview oleh apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, M.Farm.
Referensi
- Thaib, C. M., & Sianipar, A. Y. (2020). Bahaya Merkuri Pada Krim Pemutih Wajah di Kelurahan Tanjung Gusta Medan. Jurnal Abdimas Mutiara, 1(2), 102-106.
- Prihantini, N. N., Hutagulung, P. 2018. Paparan Merkuri Pada Pekerja Di Industri Kosmetik Dalam Kaitan Dengan Gangguan Kesehatan. Jurnal Ilmiah Widya, 4 (3) : 331-336.
- Styawan, A. A., Apriyaningsih, L., & Yulianto, D. J. (2019). Analisis Logam Merkuri (Hg) dalam Krim Pemutih Herbal Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) dengan Metode Mercury Analyzer. CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, 10(1), 5-9.
- Kulsum, U. 2015. Bahaya Kosmetik Bermerkuri Bagi Kesehatan. Artikel. Universitas Negeri Malang.
- BPOM. 2023. Public Warning OTSKK Tahun 2023: DAFTAR KOSMETIK MENGANDUNG MERKURI HASIL PENGAWASAN BPOM PERIODE SEPTEMBER 2022 – OKTOBER 2023. Tersedia online di https://standar-otskk.pom.go.id/storage/uploads/b5ad701e-93b4-4233-92d3-f430eb3a3aa2/Public-Warning-OTSKK-tahun-2023.pdf
- Lamakarate, S., Banne, Y., Nahor, E. M., WULLUR, A. C., Rintjap, D. S., & Sapiun, Z. (2022, July). Gangguan Kesehatan Akibat Merkuri Dalam Kosmetika. In E-PROSIDING Seminar Nasional 2022 ISBN: 978.623. 93457.1. 6 (Vol. 1, No. 02, pp. 505-513).
- Jannah, C. (2021). Identifikasi Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Wajah Dengan Merek X, Y, Z (Doctoral dissertation, Akademi Analis Farmasi dan Makanan Putra Indonesia Malang).
ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL POPULER
-
Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya
20 Feb 2024 16:28
-
Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah
21 Mar 2023 18:25
-
Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?
20 Feb 2024 16:28
-
Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy
5 Sep 2023 11:55
Komentar
Belum ada komentar