Manfaat Kurkumin dan Penelitian Terbarunya
Indonesia telah lama dikenal dengan keanekaragaman hayatinya. Hingga saat ini, diketahui sebanyak 1.260 dari 30.000 spesies tanaman obat telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Salah satu senyawa aktif yang telah dimanfaatkan secara luas adalah kurkumin. Senyawa dengan warna kuning yang khas ini dapat ditemukan dalam rimpang kunyit (Borra et al., 2014). Kurkumin memiliki berbagai manfaat farmakologi diantaranya, antikanker, antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, neuroprotective, dan menjaga menjaga keseimbangan metabolisme (Ahmad et al., 2020). Artikel ini akan membahas berbagai manfaat kurkumin berdasarkan penelitian-penelitian terkini.
1. Antioksidan
Konsumsi senyawa yang mengandung antioksidan dapat melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh. Paparan radikal bebas dapat disebabkan oleh radiasi, asap rokok, serta paparan logam berat. Kondisi tidak berimbang antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh disebut dengan stress oksidatif (Pizzino et al., 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Shanmugam et al., menunjukkan kandungan kurkumin dalam ekstrak kunyit memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan menangkap radikal bebas (Shanmugam et al., 2015).
2. Antiinflamasi
Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kondisi yang mengancam tubuh seperti infeksi dan kerusakan jaringan. Meski merupakan bentuk proteksi tubuh, inflamasi dalam jangka panjang atau yang disebut juga dengan inflamasi kronik perlu ditangani untuk meringankan gejala dan mencegah kerusakan sel lebih lanjut (Lestari dan Indrayanto, 2014). Dari berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan kurkumin memiliki aktivitas antiinflamasi yang baik dengan menghambat mediator penyebab inflamasi. Kurkumin berpotensi dimanfaatkan sebagai pengobatan radang usus, arthritis, psoriasis, aterosklerosis dan penyakit lain yang berhubungan dengan inflamasi (Peng et al., 2021). Penelitian yang dilakukan oleh Wang et al., menunjukkan pemberian kurkumin pada hewan uji menunjukkan perbaikan gejala peradangan sendi (Wang et al., 2019).
3. Neuroprotective
Neuroprotective merupakan potensi senyawa menjaga struktur dan fungsi sel saraf pada otak dan sistem saraf (Rehman et al., 2019). Kurkumin dapat mencegah penuaan sel-sel otak, kematian saraf, dan kerusakan sawar darah otak (Pratiwi et al., 2021). Melalui berbagai penelitian menunjukkan kurkumin berpotensi sebagai pengobatan penyakit neurodegeneratif seperti parkinson, alzheimer, multiple sclerosis, epilepsy, dan stroke (Salehi et al., 2020).
4. Antimikroba
Kurkumin berpotensi sebagai senyawa antimikroba terhadap infeksi patogen penyebab penyakit. Senyawa kurkumin dapat membunuh bakteri patogen dengan merusak dinding sel bakteri (Basniwal et al., 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Apriliantisyah et al., menunjukkan ekstrak kunyit menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yaitu bakteri yang terdapat pada kulit dan saluran cerna (Apriliantisyah et al., 2022).
Secara tradisional, masyarakat Indonesia telah lama mengolah kunyit menjadi jamu untuk mendapat manfaat kurkumin. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kurkumin dapat dengan mudah diperoleh dalam bentuk sediaan farmasi. Suplemen kurkumin dalam bentuk tablet maupun kapsul dapat dengan mudah diperoleh di pasaran.
Artikel direview oleh apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, S.Farm.
Referensi
- Ahmad, R. S., Hussain, M. B., Sultan, M. T., Arshad, M. S., Waheed, M., Shariati, M. A., Plygun, S., & Hashempur, M. H. (2020). Biochemistry, Safety, Pharmacological Activities, and Clinical Applications of Turmeric: A Mechanistic Review. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2020, 7656919. https://doi.org/10.1155/2020/7656919
- Basniwal R. K., Buttar H. S., Jain V., Jain N. (2011). Curcumin nanoparticles: preparation, characterization, and antimicrobial study. Journal of Agricultural and Food Chemistry. Vol. 59(5):2056–2061.
- Borra SK, et al. (2014). Effect of Curcumin Against Oxidation of Biomolecules by Hydroxyl Radicals. J Clin Diagn Res. Vol. 8(10).
- Lestari M.L., Indrayanto G. (2014). Curcumin. Profiles Drug Subst. Excip. Relat. Methodol. 39:113–204.
- Peng, Y., Ao, M., Dong, B., Jiang, Y., Yu, L., Chen, Z., Hu, C., & Xu, R. (2021). Anti-Inflammatory Effects of Curcumin in the Inflammatory Diseases: Status, Limitations and Countermeasures. Drug design, development and therapy, 15, 4503–4525. https://doi.org/10.2147/DDDT.S327378
- Pizzino, G., Irrera, N., Cucinotta, M., Pallio, G., Mannino, F., Arcoraci, V., Squadrito, F., Altavilla, D., & Bitto, A. (2017). Oxidative Stress: Harms and Benefits for Human Health. Oxidative medicine and cellular longevity, 2017, 8416763. https://doi.org/10.1155/2017/8416763
- Pratiwi, I. N., Aligita, W., & Kaniawati, M. (2021). A study of antioxidant potential from herbal plants and the effects on Parkinson ’ s disease Kajian potensi antioksidan dari tanaman herbal dan pengaruhnya terhadap penyakit Parkinson. 17(1).
- Rehman, M. U., Wali, A. F., Ahmad, A., Shakeel, S., Rasool, S., Ali, R., Rashid, S. M., Madkhali, H., Ganaie, M. A., & Khan, R. (2019). Neuroprotective Strategies for Neurological Disorders by Natural Products: An update. Current neuropharmacology, 17(3), 247–267. https://doi.org/10.2174/1570159X16666180911124605
- Salehi, B.; Calina, D.; Docea, A.O.; Koirala, N.; Aryal, S.; Lombardo, D.; Pasqua, L.; Taheri, Y.; Marina Salgado Castillo, C.; Martorell, M.; et al. (2020). Curcumin’s Nanomedicine Formulations for Therapeutic Application in Neurological Diseases. J. Clin. Med. Vol. 9, 430. https://doi.org/10.3390/jcm9020430
- Salim, Z., & Munadi, E. (2017). Info Komoditi Tanaman Obat. Jakarta: Badan Pengkajian Dan Pengembangan Perdagangan
- Shanmugam, Muthu K., Grishma Rane, Madhu Mathi Kanchi, Frank Arfuso, Arunachalam Chinnathambi, M. E. Zayed, Sulaiman Ali Alharbi, Benny K. H. Tan, Alan Prem Kumar, and Gautam Sethi.(2015) . The Multifaceted Role of Curcumin in Cancer Prevention and Treatment. Molecules. Vol. 20, no. 2: 2728-2769. https://doi.org/10.3390/molecules20022728
- Wang, Q., Ye, C., Sun, S., Li, R., Shi, X., Wang, S., Zeng, X., Kuang, N., Liu, Y., Shi, Q., & Liu, R. (2019). Curcumin attenuates collagen-induced rat arthritis via anti-inflammatory and apoptotic effects. International immunopharmacology, 72, 292–300. https://doi.org/10.1016/j.intimp.2019.04.027
- Wulan Apriliantisyah, Irmayanti Haidir, None Rasfayanah, Yani Sodiqah and Said, M. (2022). Daya Hambat Ekstrak Kunyit (Curcucma domestica Val) Terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Fakumi Medical Journal. Vol. 2(10), pp.694–703. doi:https://doi.org/10.33096/fmj.v2i10.127.
ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL POPULER
-
Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya
20 Feb 2024 16:28
-
Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah
21 Mar 2023 18:25
-
Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?
20 Feb 2024 16:28
-
Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy
5 Sep 2023 11:55
Komentar
Belum ada komentar