Obat

Mengenal Cara Pakai Inhaler, Diskus, dan Turbuhaler Serta Perbedaannya

Ditulis oleh Ellen Nathania Yunita, S.Farm.
30 Okt 2024 08:24
Thumbnail Mengenal Cara Pakai Inhaler, Diskus, dan Turbuhaler Serta Perbedaannya
Sumber: https://medicinetoday.com.au/sites/default/files/styles/wide/public/2024-05/0524WIAD-Inhaler%20therapy%20for%20asthma_CH.jpg.webp?itok=Kg6kwlbB

Produk obat inhalasi merupakan jenis obat yang diberikan melalui saluran pernapasan yang bertujuan untuk menyalurkan obat langsung pada organ pernapasan baik bagian atas maupun bawah yang terganggu secara cepat. Jenis obat inhalasi umumnya digunakan untuk mengobati penyakit saluran pernapasan seperti asma, penyakit obstruktif saluran pernafasan dan cystic fibrosis. Untuk dapat masuk ke dalam saluran pernafasan, obat harus berbentuk partikel atau droplet (BPOM, 2023). Terdapat beberapa jenis alat pengantar obat inhalasi, diantaranya inhaler, diskus, dan turbuhaler.

Penggunaan alat penghantar obat inhalasi bertujuan untuk mempermudah penghantaran obat ke dalam saluran napas, namun masih banyak pasien yang menggunakan inhaler secara tidak tepat. Hal ini menyebabkan pengobatan menjadi tidak optimal karena dapat menurunkan jumlah obat yang masuk ke dalam saluran pernapasan sehingga efektivitas obat berkurang. Selain itu, kesalahan dalam penggunaan dapat menyebabkan perburukan gejala dan efek samping dari penggunaan obat (Lorensia dan Winata, 2022). Artikel ini akan membahas cara penggunaan inhaler, diskus, dan turbuhaler serta perbedaan dari masing-masing alat.

Metered Dose Inhaler (MDI)

Metered Dose Inhaler (MDI) atau yang lebih sering disebut inhaler merupakan bentuk sediaan obat yang digunakan dengan cara dihirup melalui mulut. Dalam sediaan ini, obat dikemas dalam alat bertekanan yang menghasilkan aerosol (BPOM, 2023). Inhaler terdiri dari kanister untuk mengeluarkan obat, aktuator sebagai wadah penampung obat,indikator dosis untuk mengetahui jumlah dosis tersisa dalam alat dan mouthpiece sebagai penghubung inhaler dengan mulut pengguna. Pelepasan dosis dilakukan dengan menekan bagian atas inhaler (Gleeson et al., 2020). Inhaler memiliki beberapa kelebihan seperti dapat digunakan dengan cepat dan mudah, serta berukuran kecil sehingga mudah dibawa (Willacy, 2024).


Sumber : https://www.lupin.com/US/albuterol-sulfate-inhalation/

Cara penggunaan:

  1. Buka penutup inhaler
  2. Kocok inhaler agar obat homogen
  3. Tegakkan posisi tubuh
  4. Keluarkan nafas panjang
  5. Letakkan keseluruhan mouthpiece inhaler diantara bibir kemudian rapatkan bibir
  6. Hirup napas dalam secara perlahan, secara bersamaan tekan bagian kanister inhaler untuk mengeluarkan dosis
  7. Tahan napas hingga 10 hitungan
  8. Keluarkan napas
  9. Berkumur dengan air untuk menghilangkan residu obat
  10. Bersihkan mulut inhaler dengan tisu dan tutup kembali inhaler

Untuk mempermudah penggunaan pada bayi,anak dan pasien yang kesulitan menggunakan inhaler, spacer dapat disambungkan pada inhaler (Retnanti, 2023).

Diskus

Diskus merupakan jenis alat inhalasi yang berisi serbuk kering atau disebut juga Dry Powder Inhaler (DPI). Obat dalam bentuk serbuk dikemas dalam bentuk kapsul atau wadah lainnya. Berbeda dengan inhaler, pada diskus obat akan tertarik keluar ketika pengguna menarik nafas panjang melalui mulut (BPOM, 2023). Diskus terdiri dari indikator dosis untuk mengetahui jumlah dosis tersisa dalam alat, thumb grip untuk memegang diskus, tuas untuk membuka tutup diskus, dan mouthpiece sebagai penghubung diskus dengan mulut pengguna (Gleeson et al., 2020).


Sumber : https://gskpro.com/content/dam/global/hcpportal/en_US/Prescribing_Information/Advair_Diskus/pdf/ADVAIR-DISKUS-PIL-IFU.PDF

Cara penggunaan

  1. Buka diskus dengan cara letakan diskus pada telapak tangan kiri, letakan ibu jari tangan kanan pada thumb grip kemudian dorong hingga terdengar bunyi klik.
  2. Geser tuas sejauh mungkin untuk mengeluarkan obat.
  3. Keluarkan nafas panjang
  4. Letakkan keseluruhan mouthpiece diskus diantara bibir kemudian rapatkan bibir
  5. Hirup obat dengan menarik napas kuat dan dalam.
  6. Tahan napas hingga 10 hitungan
  7. Lepaskan diskus dari mulut kemudian keluarkan napas perlahan
  8. Berkumur dengan air untuk menghilangkan residu obat
  9. Bersihkan kembali mouthpiece dengan tisu atau lap kering, dan tutup kembali disk

(Retnanti, 2023)

Turbuhaler

Sama seperti diksus, turbuhaler merupakan jenis inhaler yang berisi bubuk kering atau Dry Powder Inhaler (DPI). Prinsip kerja turbuhaler sama dengan diskus yaitu dengan menghirup yang cepat dan dalam untuk mengeluarkan obat dari dalam alat. Dibanding jenis alat inhalasi lainnya, turbuhaler lebih mudah digunakan sehingga dapat memudahkan pasien dengan artritis pada tangan dan gangguan koordinasi (Wollacy, 2024). Turbuhaler terdiri dari penutup, indikator dosis untuk mengetahui jumlah dosis tersisa dalam alat, grip untuk mengeluarkan dosis obat, mouthpiece sebagai penghubung turbuhaler dengan mulut pengguna (Rentanti, 2023).


Sumber : https://rkzsurabaya.com/2022/04/14/cara-menggunakan-turbuhaler-inhaler-dan-diskus-yang-tepat/

Langkah-langkah Penggunaan Turbuhaler :

  1. Tarik tutup untuk membuka turbuhaler
  2. Posisikan turbuhaler tegak lurus, putar grip turbuhaler ke kanan kemudian putar balik ke kiri sampai terdengar bunyi klik
  3. Keluarkan nafas panjang
  4. Letakkan keseluruhan mouthpiece turbuhaler diantara bibir kemudian rapatkan bibir
  5.  Hirup obat dengan menarik napas kuat dan dalam.
  6. Tahan napas selama 5 – 10 detik.
  7. Lepaskan diskus dari mulut kemudian keluarkan napas perlahan
  8. Jika memerlukan dosis tambahan, tunggu 1 menit sebelum penggunaan turbuhaler selanjutnya.
  9. Berkumur dengan air untuk menghilangkan residu obat
  10. Bersihkan bagian mouthpiece dengan tisu kering, kemudian tutup kembali turbuhaler.

(Retnanti, 2023)

Artikel direview oleh apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, M.Farm.

Referensi

  • ‌Gleeson, P.K., Feldman, S. and Apter, A.J. (2020). Controller Inhalers: Overview of Devices, Instructions for Use, Errors, and Interventions to Improve Technique. The Journal of Allergy and Clinical Immunology In Practice, [online] 8(7), pp.2234–2242. doi:https://doi.org/10.1016/j.jaip.2020.03.003.
  • ‌Lorensia, A., & Winata, D. A. A. (2022). Penjelasan Cara Penggunaan Inhaler Ipratropium Bromida oleh Apoteker. Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 3(2).
  • BPOM. 2023. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pedoman Penilaian Mutu Produk Obat Inhalasi dan Nasal
  • Retnanti, Baiq. (2023). Penggunaan Dry Powder Inhaler dan Nebulizer pada Gangguan Pernafasa. [online] Available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2804/penggunaan-dry-powder-inhaler-dan-nebulizer-pada-gangguan-pernafasan [Accessed 4 Oct. 2024].
  • Retnanti, Baiq. (2023). Penggunaan Metered Dose Inhaler (MDI) pada Gangguan Pernafasan. [online] Available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2806/penggunaan-metered-dose-inhaler-mdi-pada-gangguan-pernafasan [Accessed 4 Oct. 2024].
  • Willacy, Hayley. (2024). Asthma Inhalers. [online] Available at: https://patient.info/chest-lungs/asthma-leaflet/asthma-inhalers [Accessed 4 Oct. 2024].


Komentar

Belum ada komentar