Kesehatan FGD

Berencana Operasi Caesar? Ketahui Beberapa Tantangan Bagi Imunitas Bayi

Ditulis oleh Bagus Adhinagoro
8 Mei 2024
Thumbnail Berencana Operasi Caesar? Ketahui Beberapa Tantangan Bagi Imunitas Bayi
Sumber: Tanya Obat - Teknonara

Kelahiran bayi tentunya menjadi suatu momen yang amat dinanti bagi Ayah dan Ibu. Persalinan umumnya dilakukan secara normal, tetapi sering kali operasi caesar lebih disukai untuk kelahiran pada tanggal yang direncanakan. Namun, pada beberapa kondisi kesehatan, persalinan normal tidak memungkinkan untuk dilakukan, sehingga operasi caesar menjadi pilihan terutama untuk mengurangi berbagai risiko yang membahayakan bagi ibu dan janin. Tahukah Ayah dan Ibu, kedua metode persalinan ini ternyata memberikan pengaruh pada imunitas bayi. Yuk simak perbedaan keduanya!

Secara definisi, persalinan normal atau pervaginam merupakan metode persalinan alami melalui vagina dan membutuhkan kontraksi atau dorongan dari Ibu untuk mengeluarkan bayi, sedangkan operasi caesar (c-section) merupakan prosedur persalinan yang melibatkan sayatan pada rahim Ibu sebagai akses mengeluarkan bayi. Bayi yang lahir dari persalinan pervaginam akan memperoleh mikroba menguntungkan melalui paparan bakteri baik yang ada pada vagina Ibu selama proses melewati jalan lahir. Bakteri baik ini berperan dalam membantu pembentukan imunitas pada bayi baru lahir, terutama di dalam saluran pencernaan (Neu & Rushing, 2012; Dzidic, et al., 2018). Tidak seperti persalinan pervaginam, bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki jalan lahir berbeda, sehingga bayi tidak terpapar bakteri baik dari vagina ibu. Hal ini berpotensi mengakibatkan disbiosis saluran cerna pada bayi, yaitu kondisi ketidakseimbangan rasio mikroba dalam saluran cerna sehingga tubuh bayi menjadi lebih sensitif dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah (Hoang, et al., 2021).

Tantangan Operasi Caesar

Metode persalinan ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi Ibu dalam masa pemulihan luka, seperti proses menyusui yang lebih sulit hingga waktu bonding yang lebih lama. Selain itu, pembentukan kekebalan tubuh pada bayi yang terganggu bisa memicu gangguan kesehatan lainnya, misalnya radang saluran cerna (gastroenteritis), obesitas, asma, dan infeksi saluran pernapasan bagian bawah, hingga ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) (Kristensen & Henriksen. 2016; Yuan et al., 2016; Zhang et al., 2019). Bahkan studi menemukan bahwa bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme dibandingkan dengan mereka yang dilahirkan melalui pervaginam (Al-Zalabani et al., 2019).

Memiliki kekebalan tubuh yang baik sangat penting bagi bayi, terutama yang lahir dari operasi caesar yang cenderung memiliki resiko imunitas tubuh yang buruk, berbagai cara dapat dilakukan oleh Ibu yang memilih melahirkan dengan prosedur bedah untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

1. Inisiasi Menyusui Dini

IMD (Inisiasi Menyusui Dini) juga merupakan salah satu langkah yang sangat direkomendasikan untuk dilakukan oleh ibu yang telah melakukan operasi caesar sebab manfaat dari IMD tidak hanya untuk bayi, namun juga bermanfaat bagi ibu karena selain dapat meningkatkan kesehatan bayi baru lahir berkat kolostrum yang mengandung antibodi dan nutrisi untuk melindungi bayi (Mary et al., 2022), IMD juga dapat merangsang pelepasan oksitosin yang membantu produksi ASI dan meningkatkan ikatan bayi dan ibu melalui kontak fisik kulit ke kulit (WHO. 2018).

 2. ASI Eksklusif

Anjuran untuk menyusui atau memberikan ASI (Air Susu Ibu) selama 6 bulan pertama juga dapat memberikan perlindungan bayi dari infeksi dan meningkatkan kekuatan kekebalan tubuh bayi berkat kandungan antibodi pada ASI (American Academy of Pediatrics. 2012). ASI juga mengandung sinbiotik komplementer yang merupakan kombinasi prebiotik dan probiotik, dirancang untuk mendorong pertumbuhan dan aktivitas anggota mikrobiota asli yang bermanfaat bagi pencernaan bayi (Moossavi, et al., 2018).

3. Memantau Tumbuh Kembang Bayi

Periode 1000 hari pertama sejak janin terbentuk hingga anak berusia 2 tahun adalah periode emas ketika otak bertumbuh pesat. Pemberian gizi yang lengkap dan pemantauan tumbuh kembang bayi sedini mungkin selama periode ini juga dapat mencegah stunting (Likhar & Patil, 2022).

Artikel direview oleh Apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, S.Farm

Referensi

  • American Academy of Pediatrics. 2012. Breastfeeding and the Use of Human Milk. Pediatrics. Vol. 129(3), e827–e841.
  • Al-Zalabani, A.H., Al-Jabree, A. H., and Zeidan, Z. A. 2019. Is cesarean section delivery associated with autism spectrum disorder?. Neurosciences. Vol. 24 (1): 11-15.
  • Dzidic, M., Boix-Amorós, A., Selma-Royo, M., Mira, A., & Collado, M. (2018). Gut Microbiota and Mucosal Immunity in the Neonate. Medical Sciences, 6(3), 56.
  • Hoang, D. M.,Levy, E. I., and Vandenplas, Y. 2021. The impact of Caesarean section on the infant gut microbiome. Acta Paediatr. Vol. 110(1): 60-67.
  • Kristensen & Henriksen. 2016. Cesarean section and disease associated with immune function. J Allergy Clin Immunol. Vol. 137(2): 587-90.
  • Likhar, A., & Patil, M. S. (2022). Importance of Maternal Nutrition in the First 1,000 Days of Life and Its Effects on Child Development: A Narrative Review. Cureus, 14(10), e30083.
  • Mary, J.J.F., Sindhuri, R., Kumaran, A.A., Dongre, A.R. 2022. Early initiation of breastfeeding and factors associated with its delay among mothers at discharge from a single hospital. Clin Exp Pediatr. Vol. 4(65): 201-8.
  • Moossavi, S., Miliku, K., Sepehri, S., Khafipour, E., & Azad, M. B. 2018. The Prebiotic and Probiotic Properties of Human Milk: Implications for Infant Immune Development and Pediatric Asthma. Frontiers in pediatrics, 6, 197.
  • Neu & Rushing. 2012. Cesarean versus Vaginal Delivery: Long term infant outcomes and the Hygiene Hypothesis. Clin Perinatol. Vol. 38(2): 321–331.
  • World Health Organization (WHO) & United Nations Children's Fund (UNICEF). 2018. Implementation guidance: protecting, promoting and supporting breastfeeding in facilities providing maternity and newborn services–the revised Baby-Friendly Hospital Initiative. Geneva (Switzerland): WHO.
  • Yuan, C., Gaskins, A. J., Blaine, A. I., Zhang, C., Gilman, M. W., Missmer, S. A., Field, A. E., dan Chavarro, J. E. 2016. Cesarean birth and risk of offspring obesity in childhood, adolescence and early adulthood. JAMA Pediatr. Vol. 170(11).
  • Zhang, T., Sidorchuk, A., Sevilla-Cermeño, L., Vilaplana-Pérez, A., Chang, Z., Larsson, H., Mataix-Cols, D., & Fernández de la Cruz, L. 2019. Association of Cesarean Delivery With Risk of Neurodevelopmental and Psychiatric Disorders in the Offspring: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA network open. Vol. 2(8).




Penilaian
Beri rating
5.0 /5
50 penilaian
5
4
3
2
1