Mengenal Cara Kerja Test Pack Lebih Dalam: Apa yang Dideteksi?

Test pack merupakan suatu alat deteksi yang umum digunakan untuk tes kehamilan. Alat ini biasanya berbentuk strip atau tabung kecil yang mudah digunakan di rumah tanpa memerlukan keahlian khusus. Test pack dapat memberikan hasil yang cepat sampai 3 detik pertama1.
Apa yang Dideteksi oleh Test Pack?
Hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin): Test pack kehamilan mendeteksi keberadaan hormon hCG dalam urin. Hormon ini diproduksi oleh plasenta setelah sel telur dibuahi dan mulai berkembang menjadi janin. Keberadaan hCG adalah indikator awal kehamilan dan dapat dideteksi beberapa hari setelah terjadinya pembuahan.
Dalam biokimia, hCG adalah hormon glikoprotein dimerik yang terdiri dari dua subunit glikosilasi (alfa dan beta) yang dihubungkan oleh interaksi hidrofobik dan ionik monovalen (Gambar 1). Ada beberapa hormon yang memiliki bentuk dasar identik seperti hCG, khususnya hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinisasi (LH), dan hormon perangsang tiroid (TSH)2. Karakteristik ini sangat penting dalam menentukan sensitivitas, spesifisitas, reaktivitas silang reagen, hingga hasil pengujian hormon positif palsu pada alat diagnostik.
Gambar 1. Hormon FSH, LH, dan hCG yang memiliki bentuk molekul dasar identik3
Cara Test Pack Mendeteksi hCG
Secara umum, test pack bekerja berdasarkan teknik imunokromatografi, yaitu tes kehamilan yang menggunakan prinsip kapiler dimana sampel urin akan bergerak menuju 3 zona penting pada alat test pack dan hasil positif ditandai dengan adanya dua garis merah4. Namun, bagaimana kedua garis merah bisa muncul?
Ketika sampel urin diteteskan pada test pack, cairan urin akan bergerak secara kapilaritas dan melewati 3 zona yaitu zona reaksi, zona uji, dan zona kontrol. Pada zona pertama atau zona reaksi, hCG akan berikatan dengan antibodi anti-hCG yang telah dilekatkan suatu enzim. Nantinya enzim ini membantu menentukan apakah test pack bekerja dengan baik atau tidak. Selanjutnya urin mengalir membawa hCG terikat anti-hCG dan enzim beserta anti-hCG berlebih yang tidak mengikat hCG menuju zona kedua, yaitu zona uji (test line). Pada zona ini hCG yang sudah terikat anti-hCG akan terikat lagi dengan antibodi pendeteksi, sehingga ada 2 antibodi yang mengikat 1 hCG (imunokompleks). Prinsip deteksi ini juga dikenal sebagai prinsip “sandwich”. Baik pada zona uji maupun zona kontrol, enzim yang dibawa oleh anti-hCG akan memberikan warna merah sehingga muncul dua garis sebagai hasil positif. Jika urin tidak mengandung hCG atau kadar hCG sangat rendah, maka satu garis merah hanya akan muncul di zona ketiga (zona kontrol) sebagai hasil negatif sebab tidak terbentuk imunokompleks hCG maupun pewarnaan oleh enzim di zona kedua (zona uji) 4,5.
Gambar 2. Ilustrasi teknik immunokromatografi pada test pack5.
Hasil hCG Positif di Luar Kehamilan
Meskipun hCG adalah hormon khas yang menjadi penanda positif hamil, ternyata hasil positif palsu juga bisa terjadi. Artinya alat dapat menunjukkan hasil positif seperti dua garis merah, padahal kondisinya tidak hamil. Berikut yang merupakan beberapa kondisi ketika hCG terdapat dalam urin selain karena kehamilan3,6:
- Mengkonsumsi obat tertentu untuk menurunkan berat badan atau merangsang produksi androgen pada atlet sehingga kadar hormon hCG meningkat
- Pasca mendapat suntikan pemicu hCG untuk perawatan infertilitas
- Dalam terapi obat golongan antikonvulsan dan antipsikotik
- Sindrom Munchausen
- Kanker, tumor, ataupun kelainan pada rahim
Test pack merupakan alat yang sangat berguna dalam mendeteksi berbagai kondisi kesehatan dengan cepat dan mudah. Memahami cara kerja dan apa yang dideteksi oleh test pack membantu pengguna dalam menginterpretasikan hasil dengan tepat dan mengambil langkah selanjutnya yang diperlukan. Meskipun memiliki banyak keunggulan, penting untuk menyadari keterbatasan alat ini dan, jika perlu, berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk konfirmasi hasil tes. Dengan demikian, test pack dapat menjadi alat yang efektif dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan individu.
Artikel di-review oleh apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, M.Farm.
Referensi
- Sensitif. 2024. F.A.Q. Sensitif. Dapat diakses http://sensitif.co.id/faq/ [Diakses pada 29 November 2024]
- Fournier T, Guibourdenche J, Evain-Brion D. 2015. Review: hCGs: different sources of production, different glycoforms and functions. Placenta 36(Suppl. 1): S60–S65.
- Oyatogun O, Sandhu M, Barata-Kirby S, Tuller E, Schust DJ. 2021. A rational diagnostic approach to the “phantom hCG” and other clinical scenarios in which a patient is thought to be pregnant but is not. Therapeutic Advances in Reproductive Health;15. doi:10.1177/26334941211016412
- Koczula KM, Gallotta A. 2016. Lateral flow assays. Essays Biochem 60: 111–120
- Koka Madhavi et al., Int. J.Exp. Biomed. Res. 2022; 1(4): 148-159
- Sally Chao, MD. 2024. What medications can cause a false positive pregnancy test?. Dapat diakses https://www.drugs.com/medical-answers/medications-false-positive-pregnancy-test-3566577/ [Diakses pada 9 Januari 2025]
ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL POPULER
-
Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya
20 Feb 2024 16:28
-
Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah
21 Mar 2023 18:25
-
Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?
20 Feb 2024 16:28
-
Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy
5 Sep 2023 11:55
Komentar
Belum ada komentar